CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 15 Maret 2016

KEPOMPONG

Kepompong ... 
Mungkin kau bertanya-tanya kan kenapa judul tulisan ini kepompong ? :) hehehe ...
Sebenarnya saya mau kasih judul REMPONG wkwkwkwkw ... tapi takut ntar dijitak sama dua kakak ini.
Oke baiklah, sedikit saya ceritakan latar belakang menulis tulisan ini. 
Jadi begini beberapa hari yang lalu karena sebuah ide gila yang lewat begitu saja yang saya dapat dari percakapan di facebook lah yang melatarbelakangi tulisan ini. Tulisan ini berisi tentang kisah dua sejoli eh maksudnya kisah dua sahabat karib yang tak terpisahkan (*cie cie cie). Nah, jadinya cocok kan sama kayak lagu Kepompong yang liriknya kira-kira begini "Persahabatan bagai kepompong, yang satu kepo yang satu rempong" hahaha salah fokus yang bener gini "Persahabatan bagai kepompong mengubah ulat menjadi kupu-kupu" (*tarik mang :D ). Ya udah daripada tambah ngelantur karena saya kurang piknik langsung aja saya perkenalkan dua orang yang luar biasa ini *beri tepuk tangan.

Namanya Nurhidayanti tapi kami biasa memanggilnya Ka Run, bukan berarti karena kakak nya suka lari ya, hehehe apalagi lari dari kenyataan *mulai baper. Run itu kebalikan dari nama depannya yaitu Nur, bener kan ?. Lanjut yang satu lagi nama nya Annisah Dwi Cahyaningtyas (*kak maaf ya kalo salah ketik ) dan kami biasa memanggilnya Kak Icha. Nah dua orang kakak yang baik hati nan sholehah ini tinggal dikostan yang sama yaitu Kost Pagar Putih. Bagi saya pribadi kost pagar putih adalah rumah ketiga, hehehe. Kalo lagi nggak ada dosen ngungsinya ke kost mereka soalnya kalo pulang ke rumah nanggung kan kostan nya deket sama kampus dan kostan ini juga bisa dibilang Markas Akhwat :D.

Awal pertama saya bertemu dua sosok ini yang saya ingat ketika itu adalah di mushola kampus, senja-senja dan saya lupa waktu itu ada agenda apa *namanya juga MABA. Kesan pertama yang muncul adalah mereka baik dan perhatian :D. Ini kenapa jadi bahas saya ya ? *gagal fokus lagi. Harusnya kita kupas tuntas tentang persahabatan kakak bedua ini. Bingugn deh mau mulai darimana, dari Pesut dulu atau dari Jelawat dulu ? -_-. Ya udah dibahas satu-satu, setelah kita kupas Kak Run kita kupas Kak Icha *loe kata buah.


Kak Run itu sosok yang baik hati, kalem, pendengar yang baik, keibuan, dan humoris dijamin kamu akan tersenyum terus jika didekatnya tapi kalo dia lagi galau jangan senggol-senggol didiemin lu -_-. Nah kalo Ka Icha itu baik hati, tegas tapi lembut, suka ngomel tapi untuk kebaikan, ramah ke semua orang dan pembicara yang baik. Mungkin terlihat berbeda sifat tapi itulah mereka kombinasi yang pas antara pendengar yang baik dan pembicara yang baik. Seperti air dan minyak yang sulit bersatu tapi bisa beriringan *eaaa. Yah, intinya saling melengkapi.

Bagi Annisah Dwi Cahyaningtyas sosok Nurhidayanti seperti uang logam 1 rupiah yang mungkin tak terlihat berarti namun jika kita ketahui bahwa tanpa 1 rupiah uang tidak akan genap menjadi 1000, 100.000 bahkan 1 Milyar. Ya, kehadirannya selalu menjadi pelengkap. Pelengkap jalan cerita kehidupan, pelengkap keluarga yang selalu mengajarkan arti keikhlasan, kejujuran dan kesederhanaan.
 
Bagi Nurhidayanti sosok Annisah Dwi Cahyaningtyas adalah seperti saudari, seperti adik. Seseorang yang spesial yang memahami apa yang mungkin tak dipahami oleh orang lain, mau menerima apa adanya, tidak menutup-nutupi hal. Baginya persahabatan dan persaudaraan itu seperti pakaian, ada atasan berarti ada bawahan, yah dia sahabat dia pun saudara.
 
Bener kan, emang istimewa kok persahabatan dan persaudaraan dua kakak ini, saya lho saksi mata :D. Sekalipun dalam sebuah persahabatan itu nggak selalu mulus pasti ada aja konslet dikit, hehehe. Yah anggap saja itu bumbu-bumbu dapur karena biasanya setelah terjadi peperangan kecil maka jalinan persahabatan itu lebih erat tentunya diawal harus baikan dulu. Kata orang jarak dan waktu membuat intensitas persahabatan menjadi longgar, tapi yang saya lihat pada mereka justru sebaliknya, hehehe. mungkin karena kemajuan zaman, pan udah canggih sekarang. 1 hal lagi pastinya rabithah dan doa yang menjadi pengikatnya :).
 
Terima kasih yaaa dua kakak yang sudah menginspirasi dan memberi pelajaran. Semoga suka sama tulisan ini, kalo nggak suka *tong sampah banyak tuh ka. hehehe.
 

Pengunjung

Website counter