CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 19 Juni 2021

SELALU ADA JALAN


Sedikit banyak disyukuri, ah tidak. Kita harus banyak-banyak bersyukur bukan? Mau sedahsyat apapun badai menerjang, memporak-porandakan, meski harus terguling-guling sekalipun ingatlah diriku untuk tidak berputus asa pada rahmat Nya.

Hei, ingat bahwa ada Allah. Selalu ada Allah yang menolong Hambanya kan? Kau punya senjata ampuh "berdoa" ya berdoalah kepada Nya agar selalu dikuatkan langkah dalam menjadi setiap ujian. Anggap saja ujian untuk naik kelas :).

Jangan sampai para setan bersorak gembira karna telah berhasil menggodamu wahai diri. In syaa Allah ada jalan. Yakin dan percaya saja atas pertolongan Nya.

Eh iya, by the way ini foto waktu di Villa Dolphin. Entah apa nama pantainya, hehehe. Awalnya kami hendak pergi ke Pantai Lamaru. Qadarullah ternyata semua pantai di Balikpapan setiap weekend dan tanggal merah tutup apalagi kalau bukan karna 'Si Coro'. Tapi salah satu teman dirombongan mengatakan ada pantai didekat pantai sebelumnya, masih tergolong pantai baru dan jalan menuju kesana pun masuk lewat gang kecil juga jalannya ah sudahlah.

Namanya Pantai Tanjung Teritip. Saat kami sampai ternyata sudah banyak pengunjung yang datang, sepertinya karna semua pantai tutup jadi banyak yang ke pantai ini. 

Akhirnya karna sudah banyak pengunjung kami berunding untuk pindah ke pantai sebelah yang mana pantai tersebut menyediakan Villa/penginapan dengan berbagai macam fasilitas lainnya. Tapi kami tidak menyewa Villa, hanya menyewa tenda dan tempat untuk bisa bersantai sambil makan siang hehehe.

Sekian cerita liburan tipis-tipis diselingi curcol 😁



Kamis, 06 Mei 2021

SEMOGA BERSUA KEMBALI



Hai, Ramadhan ...
Bulan penuh keberkahan
Bulan penuh ampun
Bulan yang dinanti-nantikan

Sebentar lagi kita akan berpisah. Izinkan aku untuk meminta maaf jika jamuan ku masih jauh dari kata layak. Semoga masih ada kesempatanku untuk kembali bersua denganmu pada tahun berikutnya ya.

Sekian

Sabtu, 30 Januari 2021

Beradu Pandang


Pernah gak sih kamu merasa energi terkuras saat berbicara intens menatap mata lawan bicara? Berbeda saat bertemu banyak orang tapi tidak mengobrol dengan terus menatap mata orang lain. Inilah yang kurasakan setiap kali harus berbicara dan beradu pandang dengan lawan bicara, kecuali orang yang sudah sangat dekat denganku 😁. Efeknya adalah pusing dan mual, lelah sekali rasanya. Apakah ini sesuatu yang aneh?

Bukan berarti tidak ingin berbicara dan mengobrol dengan orang lain hanya saja aku tidak suka dengan efek yg muncul setelahnya. Aku sangat tidak nyaman. Itu kenapa aku lebih suka berkomunikasi lewat tulisan, kalaupun harus berbicara tatap muka maka aku harus nyaman atau bahkan 'memaksa' diriku nyaman. 

Maafkan aku yang kadang seperti orang yang tak nyambung diajak ngobrol. Untuk orang baru aku bisa langsung 'klik' jika memiliki kegemaran yang sama. Misalnya dia juga penyuka novel hehehe. Meskipun baru bertemu pasti akan lebih nyambung saat mengobrol. Aku juga bukan orang yang pintar berbasa-basi, akan sangat kikuk jika bertemu dengan orang yang juga sama-sama 'diam' dan tidak memiliki ketertarikan yang sama 😂.

Karena itu aku sangat menyukai dunia balik layar. Nyaman saja tidak harus tampil didepan orang banyak.☺

Minggu, 01 Desember 2019

Bersyukur

"Sebutlah nama Allah banyak-banyak. Baik dalam keadaan suka maupun duka".

Yah, betapa kadang kita sering melupakan Nya. Saat bahagia kita lupa, saat bersedih baru kita mengingat Nya. Oh, Allah betapa banyaknya kedurhakaan hamba Mu ini dan betapa banyaknya karunia Mu yg sering ku ingkari.

Ada begitu banyak bentuk rezeki, ia bukan hanya berupa materi. Betapa sempitnya pemikiran kita. Nafas yg kamu hirup itu adalah rezeki. Dapat membuka mata kembali setelah tertidur itu pun rezeki dan masih banyak lagi rezeki yg mungkin kita tak sadari pun tak di syukuri :(.


Jumat, 30 Agustus 2019

C I N T A

Segala Puji bagi Allah, Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Beberapa minggu ini aku (kami) melewati beberapa fase dan berbagai macam rasa. Bahagia, sedih, khawatir dan semua beradu menjadi satu. Kesana kemari dengan berbagai harapan juga kecemasan. Ah iya, aku bersyukur kepada Allah diberikan seorang suami yang begitu sabarnya dan selalu mengingatkan aku yg "panikan" ini. Aku juga bersyukur diberikan seorang ibu yg begitu sayang padaku, yang selalu ku repotkan sejak aku masih dalam kandungan :'(. Aku juga bersyukur diberikan seorang mertua yang begitu menyayangiku seperti putrinya sendiri tanpa membeda-bedakan dan aku juga bersyukur diberikan adik ipar yang begitu tulusnya menganggapku seperti kakaknya sendiri dan juga sering ku repotkan beberapa minggu ini.
Semoga Allah membalas berlipat-lipat kebaikan mereka semua :').

Dan teruntuk aku (kita) semoga Allah kuatkan dan sehatkan. Teruntuk kamu semoga sempurna perkembanganmu dan sesuai fitrahmu. Percayalah aku sangat menyayangimu sejak kabar itu ku dapat, bertahanlah disana. Tidak mengapa aku harus merasakan sakit ini dan itu, sungguh tak mengapa asal kau baik-baik saja. Ya Allah, ku titipkan nyawaku dan dia kepada Mu, semoga Engkau ridhoi keinginan kami (semua).

Minggu, 12 Mei 2019

Bulan Mei

Sejak bulan lalu sudah sok sibuk dan sejak minggu lalu dan minggu-minggu ini bakal sok-sok sibuk 😂. Sampai milad nya misua pun hampir terlupa jika tidak diingatkan adek ipar, thanks adek 😍.

Walaupun sebenarnya kita bukan orang yang ngerayain milad-milad, tapi rasanya gimana gitu tanggal lahir orang-orang terdekat terlupakan *hadeh. Padahal misua udah muji "Masya Allah, bersyukur rasanya punya istri ingatannya kuat. Hafal nama anak-anak bimbel, kapan mulai masuk, keluhan, dan perkembangannya, siapa aja yang gak hadir, pokoknya khatam kalo untuk bimbel". Ho'oh ya mas saking ingatnya hal-hal kecil kadang suka lupa. Ya lupa naro hp dimana, kunci motor, ikat rambut, dompet, duit, dll. Tapi kalo tanggal gajian sama arisan nggak lupa 🤣.

Well, sekian uneg uneg manja unfaedah ini.
Selamat menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini 😍😇.

Selasa, 14 November 2017

Cahaya

Pagi ini aku menemukan ini, sebuah buku nikah berusia 30th. Ah, entah harus mulai bercerita darimana. Kau tahu bagi setiap anak, kisah cinta orangtua nya adalah sebuah pembelajaran. Benar tidak ?. Pembelajaran bagaimana memilih pasangan hidup, berumah tangga, dll. Jujur saja, ada beberapa pembelajaran yang dapat ku ambil dari kisah mereka. Aku belajar tentang arti sabar dan setia. Jadi begini setelah mama dan bapak menikah mereka memulai semua dari nol, semuanya. Mereka mengumpulkan materi, bertahan untuk hidup. Pindah kesana kemari karna waktu itu belum memiliki rumah sendiri. Jangan bertanya aku dimana karena aku baru ada setelah 7th pernikahan. Ah kisah ini pun tak kalah haru menurutku. Bagaimanalah sabarnya kedua orangtua ku dalam menanti buah hati. Aku mendengar mama dan bapak bercerita bagaimana usaha dan doa untuk aku bisa hadir ditengah-tengah mereka. Andai mereka putus asa mungkin aku tidak akan ada 😭. Ah, mereka bahkan sudah memperjuangkan ku jauh sebelum aku ada. Tapi aku masih saja jauh dari sifat sabar dan ikhlas, maafkan iis ma, pak 😭. Ya rabb, betapa bersyukurnya menjadi anak mereka.

Mama pernah bilang kalau aku ini mutiata hati nya. Penyejuk nya. Apapun untuk ananda. Pun sama dengan bapak, meskipun dalam diam nya beliau adalah orang yang paling khawatir. Seseorang yang selalu menyuruh mama menelpon anaknya setiap hari saat jauh merantau. Seseorang yang paling takut saat aku berkeinginan keluar dari zona nyaman tidak tinggal bersama mereka. Maafkanlah ananda yang kadang tidak bersyukur ini, benarlah bahwa penyesalan selalu datang diakhir. Berbicara tentang kesetiaan, ah aku melihatnya. Bagaimana mama selalu setia melayani dan mengurus bapak serta aku. Waktu yang habis hanya untuk mengurus kami. Seseorang yang bangun lebih awal dan tidur paling akhir. Kamu tahu waktu bapak sakit parah dan harus dirawat dirumah sakit, mama berubah menjadi wondermom. Beliau harus menata hati dan mengendalikan diri saat suami nya terbaring tak berdaya karena harus kuat demi anaknya yang juga rapuh tak berdaya. Begitu sabarnya merawat bapak, tak beranjak dan begitu setia. Bahkan saat semua harapan begitu tipis untuk kesembuhan bapak, beliau tetap tegar. Tidak mengeluh, bahkan terus memberi semangat ke bapak yang saat itu bahkan dalam keadaan koma. Aku ? Aku adalah seseorang yang rapuh dalam kondisi ini, aku tak bisa mengikhlaskan bapak pergi sekalipun telah ku coba. Tapi malam itu sebelum kepergiaannya aku menggenggam tangan yang terasa kaku, lalu ku sampaikan bahwa aku ikhlas apapun yang terjadi asal bapak tidak harus menderita lagi. Ah, tak ku sangka siang nya aku benar-benar harus kehilangan beliau untuk selama-lamanya. Tapi Allah Maha Adil, aku sudah ditempa untuk kehilangan ini bertahun-tahun sebelumnya saat aku memilih belajar jauh dari mereka namun tetap saja kehilangan adalah pukulan terberat dalam hidupku. Sosok panutan itu telah pergi, sosok yang kata mama sangat menyayangi keluarga nya, ia yang kemanapun saat bepergian akan lebih memilih membawa makanan dan makan dirumah meskipun itu sebungkus permen. Yang tangannya sering terluka karna terlalu bekerja keras. Kami sudah lebih baik pak, tapi iis masih suka menangis kalo rindu bapak pun sama dengan mama tapi kami menangis dalam diam masing-masing karena sejak kepergianmu janji ku adalah tak akan menangis dihadapan mama, akan ku pendam segala kesedihan yang menimpa 😭😭😭.

Semoga iis bisa jadi anak sholehah buat mama dan bapak. Dan kelak ketika sudah bersuami bisa menjadi istri sholehah. Semoga Allah pertemukan dengan jodoh terbaik pilihan Nya yang bisa menerima iis apa adanya seperti mama dan bapak 😭. Aamiin ya rabb.

Pengunjung

Website counter