CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 29 April 2013

Aku dan Tuhanku

Aku berjalan dilorong waktu...
Berjalan menyusuri setiap jam, detik, menit, dalam hidupku...
Menunggu saat-saat yang akan menjemputku...
Menjemputku untuk kembali kepada Mu...

Ku rasa belumlah cukup bekal yang akan ku bawa...
Belumlah cukup amalan ku didunia...
Masih banyak yang harus diperbaiki dari diri yang berlumur dosa...
Dosa-dosa yang menjerumuskanku kedalam lembah hitam penuh nista...

Wahai Sang Pemilik Keabadian...
Ya Rahman Ya Rahim Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang...
Aku tahu ampunanMu begitu luas seluas samudera dilautan...
Aku tahu nikmatMu begitu besar bahkan jika ku habiskan tinta dan kertas didunia ini, niscaya tak akan mampu tuk menyebutkan...

Izinkan aku kembali padaMu dalam keadaan suci seperti saat ku baru dilahirkan kedunia...
Tanpa noda maupun dosa yang melekat pada jiwa...


Nur Isnaniah_ Terik Mentari

Minggu, 28 April 2013

Langkah

Ku menyadari langkah kaki ini telah semakin jauh dalam melangkah...
Ia telah melewati berbagai macam tempat dan tak kenal lelah...
Namun entah mengapa, hingga kini ku belum menemukan apa yang ingin ku temukan...
Termenung dalam sebuah pengharapan dalam diam dan keheningan...

Ahhh,,, aku tak mengerti akan hal ini...!
Adakah seseorang yang bisa menjelaskan kenapa semuanya jadi seperti ini?
Diri bagai seorang pengembara yang terlunta-lunta tanpa tujuan atau memiliki tujuan tapi tak tau bagaimana cara hingga dapat sampai kesana...
Ataukah aku yang tak bisa memahami situasi yang ada?

Misteri ini adalah sebuah teka-teki dalam kehidupan nyata...
Tugasku menemukan kepingan-kepingan petunjuk yang diberikanNya...
Untuk dapat berjalan hingga sampai pada cahaya...
Karena ia penuntun kala gelap gulita, kala hati gundah gulana.

#Nur Isnaniah_Hening Malam


Jumat, 26 April 2013

Remaja





Pada artikel kali ini saya akan sedikit curhat tentang keadaan anak remaja dilingkungan saya dan sekitarnya.
Bagaimana sih menurut anda tentang pergaulan anak remaja Indonesia masa kini ?? Pasti anda hampir berfikir sama seperti saya, Ya , bisa dibilang rusak. Anda bisa lihat sendiri dilingkungan anda, mungkin sama seperti yang ada dilingkungan sekitar saya.
Banyak dari mereka yang bergaul tidak sepantas umur mereka. Seperti anak usia 15 tahun sudah merokok tanpa mempertimbangkan kesehatannya. Menurut saya sih kalo merokok bisa dibilang masih ringan, yang lebih parahnya lagi, masih usia segitu sudah minum minuman keras, waah kalo yang ini sih sudah keterlaluan.
Bukan hanya itu, sekarang kita bisa melihat berita berita di TV maupun berita online. Banyak anak remaja yang salah pergaulan, pacaran se-enaknya tanpa mempertimbangkan norma agama. Bisa dikatakan pacaran jaman sekarang bukanlah pacaran, melainkan zina,. Mengapa dikatakan Zina ?? Ya anda tentunya sudah tau.Seperti halnya yang diberitakan di TV. Banyak kasus kasus remaja hamil diluar nikah. banyak kasus anak remaja aborsi,,hmm memprihatinkan kan ? Yang lebih parah lagi banyak kasus bayi ditelantarkan, dibuang. Padahal bayi masih sangat polos, belum tahu apa apa eh malah dibuang saja,,main buang saja emang anak tikus ??
Bagaimana yah agar itu semua bisa berkurang ? sukur sukur sih bisa hilang . Mungkin jawabannya adalah kesadaran dari diri masing masing.
Maaf saja artikel diatas bukan bermaksud menjelek jelekkan pihak manapun, cuma sekedar curhat sekaligus prihatin melihat keadaan pergaulan remaja di jaman sekarang.
Yuk mumpung kita masih muda, tenaga kita masih bugar, mari kita perbaiki keadaan ini semua mulailah dari diri masing masing. Mari gapai mimpi dan cita cita kita, raihlah kesuksesan ditangan kita dengan kerja keras juga diiringi doa, karena sukses tidaklah mudah, tiadak ada yang instan didunia ini, mie instan saja yang namanya ada embel embelnya instan untuk bisa mengkonsumsinya butuh proses merebus, apalagi sukses ?? Tentunya membutuhkan kerja keras bukan ??


Minggu, 14 April 2013

Prestasi bukanlah suatu kebetulan, dan Impian tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa Kerja Keras. :)

Jumat, 05 April 2013

BUKAN PERMATA BIASA


=BUKAN PERMATA BIASA==

Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya,
 ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. 
Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu’ berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.

Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.

Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang ta’jub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.

Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jama’a bainakuma fii khairin’ mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.

Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.

Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangung mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.

Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya. Oh…segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. "Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban."

Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. "Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku." Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.

Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, "Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini." Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah ta’ala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.

Sang suami menuturkan, "Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyu’annya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku."

Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Qur’an yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.

Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.

Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.

Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.

Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi da’i besar di kota Madinah.

Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan "bukan permata biasa". (Ummu Asyrof dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)

Kamis, 04 April 2013

asal-asal coret

Hari ini banyak kejadian ajaib super sekali. Mulai dari dibikin emosi pagi-pagi, berbagi cerita dengan teman-teman yang lucunya gak ketulungan, ke kampus pakai terpal gara-gara hujan, dianterin naik mobil ke asrama sama suaminya ibu kantin bareng teman-teman, dst.
Kenapa aku bisa sampai emosi? hmm ceritanya gak penting banget buat dibahas :D.
Intinya hari ini super super super, dan hari ini pun aku lebih banyak senyumnya karena otak kanan ku sedang hiperaktif, so apapun guyonan atau omongan orang yah walaupun gak lucu2 amat pasti nyengir deh but bukan nyengir kuda ya cuma nyengir pepsodent :D.

Haduh, bingung mau nulis apa. Asal coret aja deh, malam ini begitu hening dan sunyi yang terdengar hanya suara jangkrik yang bernyanyi (*tsahhhhh)... hmmm.. cerita apa lagi ya? mau bikin puisi lagi gak mood, mau bikin tulisan serius lagi males, seadanya aja kalo suka yah alhamdulillah kalo ya udah, terserah. hhhiiiii...

Cukup ini aja, aku cuma mau meluapkan apa yang ada didalam pikiranku ntar kalo dipendam takutnya jadi penyakit (emang bisa). Ntar besok-besok dilanjutin lagi karena hari sudah larut and besok kuliah pagi.
 #haveanicedream:)

Senin, 01 April 2013

My Life

Hari ini aku belajar untuk lebih memahami orang-orang di sekeliling ku...
yah, aku tau tak mudah bagiku untuk melakukan semua itu...
but, I will to try :)...
aku belajar memahami karakter orang lain, mencoba menyelami karakter setiap individu. Agar aku tau bagaimana bersikap terhadap mereka, yah semuanya butuh proses and itu gak semudah membalikan telapak tangan...
terkadang seiring berjalannya waktu, aku mulai merasa ada yang lain dari diriku, perubahan sifat dan karakter...
jujur saja aku merindukan diriku yang dulu, *Ya Rabb, Kau Maha Tahu apa yang ada dalam hati ini, keinginanku....
apakah memang akan seperti ini? ketika usia seseorang semakin bertambah (aslinya berkurang) maka ada sifat yang mungkin susah untuk dikendalikan...
oh, dunia ini memang penuh tanda tanya, kadang aku mengerti namun terkadang aku dibuat bingung bagai boneka...
ketika aku yakin akan suatu hal maka dapat membuatku semangat, tapi ketika aku mulai ragu aku akan terus-terusan ragu hingga aku tak tau seperti apa diriku nanti...
tentang mimpi, mungkinkan aku harus menerima kenyataan bahwa mimpiku tak mungkin dapat ku wujudkan...
apa sudah saatnya ku memutar balikan arah dan menyusun kembali rencana hidupku, walaupun ku tau ini suatu hal yang sulit bagiku...
aku terlalu terobsesi pada hal yang mustahil dapat ku capai, aku tak mengerti ini bisikan setan atau malah Ilham dariNya..
aku takut salah dalam melangkah, padahal itu adalah resiko yang harus ku pikul karena pilihanku diawal...
yah, sekarang ini aku mencoba mengikuti arus air kemana ia membawaku, aku akan terus mendayung diatas kapal kehidupan ini hingga nanti ku sampai disebuah dermaga kesuksesan...
#Aamiin Ya Rabb...
@Nur Isnaniah_TerikMentari

Pengunjung

Website counter