CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 18 November 2013

Letters For Kanda (Surat Ketiga)


 Assalamu'alaikum

Dear Kanda,

Kaifa haluka ? Semoga kau baik-baik saja, kalaupun kau sekarang sedang tidak sehat semoga Allah memberimu kesembuhan.

Kanda,
Rintik hujan mengguyur bumi Samarinda. Tepatnya sejak tadi malam hingga pagi ini. Hanya rintik, tidak deras namun ku rasa sanggup membuat sebagian jalan tergenang air alias banjir. Kau tahu sebagian orang sering mengutuki hujan, ah... kasian sekali hujan ia hanya mengikuti titah Sang Pemberi Rahmat. Ya, menurunkan rahmat sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh Nya. Tapi mengapa mereka menghujatnya?. Patutnya kita bersyukur, bayangkan seminggu saja tidak turun hujan, lagi-lagi orang akan menghujatnya, menanyakan "Kapan hujan turun?" "Kenapa tidak turun hujan?", uuhh jadi serba salah.

Aku sendiri pun mungkin tanpa sadar juga pernah mengutuknya, tapi lambat laun ku sadari bahwa aku mulai menyukai hujan, kenapa? Pertama, karena kala melihat rintik hujan yang turun dari langit itu seakan sebuah pertunjukan yang indah sekali. Kau lihat! air itu turun dari langit, dari langit, dari langit, Maha Suci Allah. Kedua, ketika rintik hujan, ia membuat semacam nada yang indah, menurutku itu sebuah nada yang indah, seperti nyanyian, coba sekali-kali kau dengarkan dengan seksama!. Ketiga, setelah turun hujan biasanya akan ada formasi warna-warna yang terbentuk dilangit, yah itu dia PELANGI, kau tahu pelanig itu sebuah ukiran yang indah, salah satu karya Nya yang sangat ku sukai. Perpaduan warna me-ji-ku-hi-bi-ni-yu yang sangat cantik. BEAUTIFUL :). Apakah ketiga ini alasan yang logis ? hhee :D
Tapi sayang sekali, sudah lama aku tidak melihat pesona sang pelangi :(, kemana ia ? apakah ia malu ? ataukah ia sudah menampakan warna-warni indahnya, tapi aku yang tak melihatnya? Ya Allah, ingin sekali melihat pelangi, lama tak menatapnya :(.

Kanda, cukup sampai disini, sepertinya ini suratku yang isinya paling singkat :D. Masih banyak kata yang ingin terukir, namun naluri mencegah jari-jemari ini untuk menari-nari diatas tuts keyboard.  Baiklah hanya sampai disini, tunggu surat-suratku berikutnya. 

Akhiru kalam,
Wassalamu'alaikum


19 November 2013



Cahaya Kedua



Selasa, 12 November 2013

Letters For Kanda (Surat Kedua)

Assalamu'alaikum

Dear Kanda,

Apa kabar kanda? ku selalu mendoakan agar dirimu baik-baik saja dalam naunganNya.
Kanda, hari ini 9 Muharram, insya Allah aku shaum hari ini, bagaimana denganmu? ku harap kau pun demikian, karena bagi seorang laki-laki tidak ada halangan baginya dan tidak ada alasan untuk meninggalkannya selama ia mampu, begitukan?

Kanda, kata pak dosen puasa 9 dan 10 Muharram itu dapat menghapus dosa 1 tahun, lantas temanku ada yang bertanya "Bagaimana dengan dosa besar?", beliau menjawab: "dosa besar itu urusannya harus dengan Taubatan Nasuha". Jadi yang diampuni dosa-dosa kecil. Menurutku, dosa kecil jauh lebih sulit diketahui daripada dosa besar. Kenapa? karena ketika melakukan dosa kecil kita bisa saja tidak menyadari telah melakukannya. Berbeda dengan dosa besar, yang bahkan orang lain pun mengetahuinya. Apakah kau sependapat denganku, kanda?

Oiya, kanda aku ada membaca buku, isi buku itu mengatakan bahwa laki-laki itu sifatnya mengembara, ia hanya akan berhenti ketika benar-benar menemukan rumah perhentian, bukan rumah persinggahan. Aku mulai memikirkan ini, entah itu benar atau tidak, tapi jujur jika melihat peristiwa-peristiwa yan gterjadi maka aku membenarkan. Aku tidak tahu sudah berapa rumah persinggahan yang kau singgahi, aku hanya berharap akulah rumah perhentian itu.

Buku itu juga mengatakan "Tidak ada jaminan kata sebelum akad terucap". Jadi berdasarkan pernyataan tadi, sampai engkau benar-benar menjemputku, sampai engkau mengucapkan ikrar suci, aku tidak akan mempercayai sebuah kata-kata manis dari kaum adam. Meskipun itu dibumbui dengan kalimat "Insya Allah atau Demi Allah sekalipun. NONSEN! Laki-laki yang baik, berniat baik, pasti caranya juga baik dan untuk menuju kebaikan.

Aku bukannya sok, hanya saja aku tidak mau menjerumuskan diriku snediri, aku tidak mau menjerumuskannya. Sungguh halus bujukan syetan, aku tau itu, karen aaku tau aku tidak mau.
Salahkah aku kanda? menunggumu hingga tiba waktunya
Salahkah aku kanda? setia padamu, meskipun tak pernah ku tahu engkau siapa
Salahkah aku kanda? menjaga diriku untuk menjadikan sebuah hadiah terindah nantinya
Salahkah aku kanda? melakukan ini semua

Hanya Allah yang tahu apa yang ada didalam hati setiap hambaNya. Semoga kau dan aku tetap istiqomah di jalanNya.

Wassalamu'alaikum

13 November 2013
9 Muharram 1435 H



 Cahaya Kedua


Selasa, 05 November 2013

Letters For Kanda (Surat Pertama)

Assalamu'alaikum,
Dear Kanda,
Apa kabar kanda ? Baik-baik sajakah dirimu ? 
Aku selalu berdoa kepadaNya, agar selalu menjagamu dalam naunganNya.. 
Kanda, malam ini malam tahun baru Islam yah tak terasa sekarang sudah 1435 H. 
Aku berharap tahun ini aku dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
 Banyak hal yang belum dapat ku capai, banyak hal yang harus diubah dan diperbaiki.
Sungguh kanda, aku masih seperti anak kecil, manja, egois, tidak mau mengalah, ingin aku saja yang didengarkan. 
Aku jadi malu padamu, jika kau menjemputku saat sekarang, apa yang bisa ku persembahkan untukmu. 
Nanti saja yah kanda menjemputku, aku perbaiki dulu diri ini, 
aku ingin menjadi wanita sholehah seperti muti'ah, aku ingin menjadi istri yang terbaik untukmu serta menjadi ibu yang baik untuk anak-anak kita.
Belajar memantaskan diri tapi tidak dihadapanmu melainkan dihadapanNya, 
aku harap kau pun begitu agar kelak Dia mempersatukan kita karena amal ibadah yang kita miliki.
Kanda aku tak tahu dirimu ada dimana, dibelahan bumi mana, seperti apa rupamu, bagaimana suaramu, tapi aku yakin namaku dan namamu telah tertulis di Lauh Mahfudz, suatu hari nanti kita pasti akan dipertemukan, kita pasti akan disatukan dalam ikatan suci.
 Ini hanya masalah waktu, bersabar dalam penantian dalam diam dalam doa harap pinta padaNya, agar dipertemukan disaat yang tepat, ditempat yang tepat, dan yang pasti dalam jalan kebaikan..
Ini saja dulu kanda surat dariku, lain kali aku akan berbicara panjang lebar kepadamu.

Wassalamu'alaikum

04 November 2013 
Yang sabar menantimu,

                                Dindamu

Pengunjung

Website counter