Assalamu'alaikum
Dear Kanda,
Kaifa haluka ? Semoga kau baik-baik saja, kalaupun kau sekarang sedang tidak sehat semoga Allah memberimu kesembuhan.
Kanda,
Rintik hujan mengguyur bumi Samarinda. Tepatnya sejak tadi malam hingga pagi ini. Hanya rintik, tidak deras namun ku rasa sanggup membuat sebagian jalan tergenang air alias banjir. Kau tahu sebagian orang sering mengutuki hujan, ah... kasian sekali hujan ia hanya mengikuti titah Sang Pemberi Rahmat. Ya, menurunkan rahmat sesuai dengan yang telah diperintahkan oleh Nya. Tapi mengapa mereka menghujatnya?. Patutnya kita bersyukur, bayangkan seminggu saja tidak turun hujan, lagi-lagi orang akan menghujatnya, menanyakan "Kapan hujan turun?" "Kenapa tidak turun hujan?", uuhh jadi serba salah.
Aku sendiri pun mungkin tanpa sadar juga pernah mengutuknya, tapi lambat laun ku sadari bahwa aku mulai menyukai hujan, kenapa? Pertama, karena kala melihat rintik hujan yang turun dari langit itu seakan sebuah pertunjukan yang indah sekali. Kau lihat! air itu turun dari langit, dari langit, dari langit, Maha Suci Allah. Kedua, ketika rintik hujan, ia membuat semacam nada yang indah, menurutku itu sebuah nada yang indah, seperti nyanyian, coba sekali-kali kau dengarkan dengan seksama!. Ketiga, setelah turun hujan biasanya akan ada formasi warna-warna yang terbentuk dilangit, yah itu dia PELANGI, kau tahu pelanig itu sebuah ukiran yang indah, salah satu karya Nya yang sangat ku sukai. Perpaduan warna me-ji-ku-hi-bi-ni-yu yang sangat cantik. BEAUTIFUL :). Apakah ketiga ini alasan yang logis ? hhee :D
Tapi sayang sekali, sudah lama aku tidak melihat pesona sang pelangi :(, kemana ia ? apakah ia malu ? ataukah ia sudah menampakan warna-warni indahnya, tapi aku yang tak melihatnya? Ya Allah, ingin sekali melihat pelangi, lama tak menatapnya :(.
Kanda, cukup sampai disini, sepertinya ini suratku yang isinya paling singkat :D. Masih banyak kata yang ingin terukir, namun naluri mencegah jari-jemari ini untuk menari-nari diatas tuts keyboard. Baiklah hanya sampai disini, tunggu surat-suratku berikutnya.
Akhiru kalam,
Wassalamu'alaikum
19 November 2013
Cahaya Kedua